1. Daging Merah dan Daging Olahan
Sering mengonsumsi daging merah dan produk olahannya dapat meningkatkan
risiko kanker prostat. Studi menunjukkan, bahwa lelaki yang mengonsumsi
makanan ini 12 persen lebih mungkin mengembangkan kanker prostat, dan 33
persen lebih besar untuk lebih cepat menderita kanker daripada mereka
yang makan paling sedikit daging merah.
2. Daging Nonorganik
Daging nonorganik sebagian besar tersedia di pasar, seperti daging sapi,
babi, domba, sapi muda, banyak menggunakan hormon, antibiotik, dan
steroid. Zat aditif ini bila sering dikonsumsi manusia akan memicu
berbagai penyakit. Untuk mencegah risiko tersebut, konsumsilah daging
organik.
3. Kalsium dan Susu Olahan
American Cancer Society mencatat, ada bukti bahwa asupan tinggi kalsium
yang sebagian besar didapat melalui suplemen dan produk susu, berkaitan
erat dengan peningkatan risiko kanker prostat, terutama kanker agresif.
Selain itu produk olahan susu yang tinggi lemak dan kolesterol yang
biasanya mengandung hormon juga dapat berdampak negatif pada kesehatan
prostat.
4. Tomat Kaleng dan Produk Tomat Olahan
Meskipun tomat dan produk tomat olahan mendukung dan meningkatkan
kesehatan prostat, terutama karena kandungan likopen yang tinggi, tapi
sebaiknya Anda menghindari tomat yang dikemas dalam kaleng.
Lapisan resin pada kaleng timah mengandung bisphenol-A (BPA), sebuah
estrogen sintetis yang dapat larut ke dalam tomat karena sifatnya asam.
BPA sendiri dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker dan masalah
kesehatan lainnya.
5. Popcorn yang Dipanggang di Microwave
Popcorn adalah sumber serat yang baik, tapi bila dipanggang di microwave
tentu saja menjadi buruk bagi kesehatan. Ini dikarenakan alat pemanggan
modern tersebut mengandung zat kimia yang disebut asam
perfluorooctanoic (PFOA).
Zat kimia ini, kata peneliti, mungkin terkait dengan infertilitas
(Ketidaksuburan) pada manusia. Tak hanya itu, akumulasi zat kimia
tersebut dalam tubuh manusia juga dikhawatirkan memicu kanker.
Karenanya, perusahaan pembuat PFOA berjanji akan menghentikan
memproduksi zat kimia tersebut pada tahun 2015.
6. Kentang Non Organik
Kentang merupakan makanan yang baik bagi kesehatan, karena tak
mengandung lemak dan tinggi serat. Namun menjadi buruk bila terpapar
pembasmi hama dan jamur seperti herbisida, pestisida, dan fungisida.
Anda tidak dapat membersihkan zat kimia beracun yang sudah diserap oleh
kentang. Satu-satunya solusi aman adalah membeli kentang organik.
7. Kentang Goreng, Keripik Kentang dan Donat
Kentang goreng dan keripik kentang adalah dua makanan tak sehat yang
amat populer di Amerika Serikat. Dikatakan tak sehat karena kedua
makanan ini sarat dengan lemak jenuh dan garam.
Selain itu mengandung pula asam amino yang disebut asparagin, yang
ketika dipanaskan lebih dari 248 derajat Fahrenheit dapat membentuk
akrilamida, zat yang kemungkinan besar bersifat karsinogen (pemicu
kanker) pada manusia.
Dan perlu Anda ketahui, donat juga merupakan makanan yang tinggi
kandungan akrilamida. Karenanya, Anda disarankan untuk mengurangi
konsumsi makanan tersebut.
8. Pemanis Buatan
Pemanis buatan seperti aspartam, siklamat, neotame, sakarin, atau
sucralose banyak digunakan dalam berbagai makanan olahan, bahkan
makanan yang diklaim sehat untuk penderita diabetes dan menjaga berat
badan. Padahal pemanis buatan ini menurut hasil penelitian berkaitan
dengan kanker dan bisa menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang.
9. Salmon yang Dibudidaya
Salmon yang dibudidaya atau diternakkan kebanyakan diberi makan kedelai
dan tepung ikan, diobati dengan antibiotik, dan diwarnai dengan pewarna
buatan untuk membuat tubuhnya berwarna merah muda.
Akibat perlakuan tak alami itu, ikan tersebut mengandung vitamin D dan
omega-3 asam lemak yang lebih rendah, tapi kontaminasi zat kimia seperti
brominated flame, dioxin, DDT dan lainnya justru lebih tinggi
dibandingkan salmon liar. Inilah yang menyebabkan ikan ini menjadi tak
sehat, bahkan dapat memicu kanker bagi manusia.
10. Gula
Gula memang enak rasanya, tapi perlu Anda ketahui makanan ini justru
menjadi bahan bakar bagi pertumbuhan sel kanker. Demikian yang
dikemukakan oleh Patrick Quillin, PhD, RD, mantan wakil presiden gizi
untuk pusat pengobatan kanker di Amerika Serikat.
Pada tahun 2009, para ilmuwan di Huntsman Cancer Institute di University
of Utah menemukan, bagian dari proses dimana sel-sel kanker menggunakan
lebih banyak gula (glukosa) dari sel normal. Jadi, bila Anda ingin
sesuatu yang manis, pilihlah gula alami yang berasal dari buah segar.
|
1 comment
wah.. ternyata bahaya juga ya..