;

4 Perampokan Terbesar di Dunia


4. Kent Security Depot = 872 miliar - 2006Entah terinspirasi dalam film Firewall atau tidak, namun yang pasti komplotan perampok yang menjarah Kent Security Depot pada 22 Februari 2006 di Inggris itu mengambil angle begitu serupa dalam menjalankan aksinya membobol sebuah perusahaan sekuritas di Inggris. Dalam Firewall, Harrison Ford yang berperan sebagai pakar keamanan perbankan menghadapi perampok perusahannya yang menyandera anak dan istrinya. Begitu pula pada kejadian sesungguhnya. Colin Dixxon, manajer Kent Security diculik oleh gerombolan perampok yang menyamar sebagai polisi dan menyandera beserta anaknya di rumah.

Dalam aksinya ini, para perampok menggunakan kendaraan berjeruji mirip mobil polisi. Di bawah ancaman, Dixxon dipaksa untuk membantu komplotan perampok agar bisa masuk ke dalam sistem keaamanan cash depot yang memiliki teknologi tinggi tersebut. Pada tempat terpisah, para perampok juga mengancam keluarga Dixxon dan belasan karyawan Kent di bawah senjata laras panjang. Padahal bangunan KEnt Depot yang tak berjendela itu memiliki kamera pengintai di segala titik. Sebanyak 53juta pondsterling berhasil di bawa kabur perampok. Diperkirakan mereka meloloskan diri lewat jalur darat, terowongan bawah laut hingga menembus daratan Perancis.

3. Harry Winston = 1,2 triliun - 2008

Dua orang pria berwujud wanita alias waria dan dua pria menyamar sebagai pengunjung biasa yang mendatangi toko permata besar milik Amerika, Harry Winston, di Paris, Perancis, sore hari membuat petaka tak terlupakan bagi pembukuan toko permata kenamaan tersebut. Setelah lama melihat-lihat sejumlah permata-padahal pegawai toko sudah mencurigainya, secara tiba-tiba orang itu langsung "berubah" menodongkan senjata, membungkam sistem keamanan, dan menyusup masuk ke dalam butik. Di bawah ancaman senjata, belasan pegawai dan pengunjung toko dibawa ke satu sudut ruangan, dan mereka disuruh mengisi tas dengan bros, cincin, kalung, dan perhiasan lain yang bila ditotal nilainya sampai 80 juta pondsterling. Keempat perampok berhasil pergi tanpa melepaskan tembakan. Sampai kini polisi pun masih menyelidiki kasus perampokan "bersih" ini. Karena setelah dilakukan interogasi, banyak keganjilan terjadi. Seperti kecurigaan kalau perampok itu dapat mengetahui tata letak gedung secara baik, dan perampok tersebut juga dapat menyebutkan nama beberapa pegawai. Kejadian ini merupakan kedua kalinya, setelah setahun lalu toko permata yang memiliki hubungan baik dengan keluarga kerajaan ini mengalami perampokan permata juga.

2. Boston Museum Robbery = 2,9 triliun - 1990
Apa yang Anda lakukan bila pada pukul 01.24 dinihari ada yang mengetuk pintu rumah Anda? Membukakan untuknya? Tentu saja, kalau itu seorang wanita seksi. Tapi sebenarnya itu sebuah kekeliruan fatal. Termasuk bila yang datang dua orang polisi. Hal itulah yang terjadi di Isabella Stewart Gardner Museum, Boston, AS. pada tanggal 18 Maret 1990 menjelang pagi. Dalam mata terkantuk-kantuk, petugas museum menerima tamu dinihari yang mengaku sebagai polisi. Karena merasa kalah pangkat, petugas keamanan museum mempersilakan mereka masuk. Setelah masuk, bukannya sandi 86 yang dikatakan, polisi itu malah mengancam dengan senapan mengaga yang siap memecahkan kepala para petugas keamanan museum itu. Dalam sekejap, tangan para keamanan museum sudah terborgol, mulut tersumpal lakban. Perampok spesialis barang seni berjubah polisi tersebut langsung mengacak-acak seluruh isi gedung, dan mencuri 12 karya lukisan penting dalam waktu singkat. Diantaranya tiga karya Rembrandts, termasuk Storm of the Sea of Galilee, The Concert karya Johannes Vermeer, Landscape with an Obelisk karya Govaert, Flinck, tembikar perunggu dari China, lima sketsa Degas, patung elang yang terbuat dari perunggu, dan Manet portrait. Inilah perampokan barang seni terbesar sepanjang sejarah. Diperkirana karya-karya lukisan itu bernilai US$300 juta

1. War Robbery Bank = 9.95 triliun - 2003
Inilah yang disebut-sebut sebagai perampokan terbesar sepanjang masa. Aksi yang dilakukan mantan Presiden Irak Saddam Hussein ini ditaksir telah merugikan Bank Central Iraq sebesar US$1 miliar dalam kaskus "Perampokan Perang". Kasus ini terbongkar pada tanggal 18 Maret 2003, satu hari sebelum Amerika membombardir Iraq. Saddam telah dinyatakan tanpa bukti telah mencuri US$1 miliar dari Bank Central Irak. Sebanyak US$650 juta ditemukan pada dinding kediaman Saddam. Sedang sisa uang lainnya tidak dapat dihitung. Bukti lain adalah ditemukannya sebuah surat tulisan tangan Saddam untuk anaknya, Qusay, yang memerintahkan bank tersebut agar menyerahkan dana sebesar US$920 juta. Qusay sendiri tewas di tangan tentara Amerika. Uniknya, jumlah uang tersebut kini telah dianggap hilang.



Anda Telah Membaca artikel 4 Perampokan Terbesar di Dunia, Baca Juga Artikel Berikut

Nama Anda - 01.43

Posting Komentar